Cari Blog Ini

Sabtu, 01 Desember 2012


1. TUJUAN
*      Siswa mampu mengoperasikan mesin frais horizontal
*      Siswa mampu membuat perencanaan pembuatan benda kerja
*      Siswa mampu memperhitungkan ketepatan ukuran
*      Siswa mampu membuat roda frais bertingkat
*      Siswa mampu membuat roda gigi
*      Siswa mampu menghitung perhitungan roda gigi
*      Siswa mampu menggunakan alat ukur
*      Siswa mampu menggunakan berbagai alat bantu dalam pengefraisan

2. Pekakas dan perlengkapan
     Alat
*      Mesin Frais Universal
*      Pisau Mantel Modul 2
*      Tool Box
*      Siku
*      Engkol Ragum
*      Dial Indikator
*      Palu Kuningan
*      Kuas
*      Majun
*      Kepala pembagi
*      Kepala lepas
*      Mata bor

3. Bahan
Mild steel

4. Intruksi umum
*      Hidupkan mesin selama 5 menit sebelum melakukan proses kerja
*      Setting putaran mesin sesuai dengan diameter cutter
*      Cek cooland, dalam keadaan penuh
*      Gunakan alat keselamatan kerja
*      Jangan meninggalkan mesin sewaktu mesin masih berjalan
*      Sesudah kerja bersihkan mesin dengan menggunakan kuas, majun, dan compressor
*      Setelah meja bersih beri oli agar tidak berkarat Cekam benda kerja pada cekam mesin frais
*      Perhitungkan tebal pemakanan pada proses pembubutan finishing
*      Bubutlah benda kerjasehingga mencapai ukuran yang di minta
*      Perhitung betul kerataan antar bidang
5.  Proses kerja
   Perhitungan
   Proses Pertama
    (Vc = 25, d = 18, π = 3.14)
*     
*      = = 234,17 RPM

Proses Kedua
*      (Vc = 25, d = 56, π = 3.14)
*     
*      = = 142,17 : 3 = 47,39 RPM
Catatan: untuk pembuatan roda gigi digunakan putaran mesin yang paling rendah
RODAGIGI LURUS.
1.      Tinggi kepala gigi (hk)                           4. Tinggi kaki gigi (hf)
Hk = 1 x m                                            hf = 1,25 x m
Hk = 1 x 2                                             hf = 1,25 x 2
Hk = 2 mm                                            hf = 2,50 mm

2.      Jumlah gigi                                         5. Diameter kaki gigi (df)
Dl = m (z + 2)                                      df = d – 2,5 . m
34 = 2 ( z + 2)                                     df = 34 – 2,5 . 2
Z -2  = 4 - 34                                       df = 29 mm
Z = -30/2
Z =15 gigi


3.      Diameter jarak bagi (d)                         6. Tinggi gigi (h)
D = m x z                                               h = hk + hf
D = 2 x 15                                             h = 2 + 2,50
D = 30 mm                                            h = 5 mm

Rumus kepala pembagi dengan pembagian langsung ( direct indexing )

T =
   =  = 2  


Langkah pertama :
*      Siapkan mesin bubut dan perlengkapannya
*      Setting kecepatan putaran pada kecepatan putaran yang telah dihitung ( 234,17 RPM )
*      Pasang benda kerja pada ragum mesin frais, pastikan pada saat pemasangan benda kerja, benda kerja lurus dan stabil agar pada saat proses pengefraisan berlangsung, tidak terjadi kecelakaan kerja
*      Potonglah mild steel
*      Kemudian bubutlah menjadi ukuran
*      Setelah itu borlah dengan mata bor ukuran
*      Kemudian perbesarlah lubang dengan menggunakan pahat dalam menjadi mm
*      Lakukan pengecekkan ukuran
*      Bersihkan mesin dari bram dan air coolant sisa pengerjaan benda kerja.

Lngkah kedua :
*      Pasang pisau mantel modul 2 pada poros utama
*      Setting kecepatan putaran pada kecepatan putaran yang sudah dihitung ( 142,17 RPM ), untuk pembuatan roda gigi rack, kecepatan putaran yang digunakan adalah   dari  kecepatan yang telah dihitung   47,39 RPM )
*      Pasang benda kerja pada kepala  dan kepala pembagi mesin frais
*      Setting nol benda kerja untuk jarak antar gigi dengan cara mensejajarkan benda kerja dengan poros utama, lalu tempelkan benda kerja pada pisau mantel
*      Kemudian mulai membuat roda gigi dengan setiap pembagian  2putaran 23 lubang
*      Lepas benda kerja dari dari kepala pembagi
*      Lakukan pemakanan seterusnya dengan pengaturan yang sama pada cara diatas hingga selesai
*      Jika sudah proses pengefraisan benda kerja selesai, matikan mesin dan lepaskan benda kerja dari ragum mesin frais
*      Lakukan pengecekkan ukuran
*      Bersihkan mesin dari bram dan air coolant sisa pengerjaan benda kerja.











6. Tindkan keamanan dan pencegahan
*      Berikan kesetabilan pencekaman benda kerja pada cekam mesin bubut, jika goyang atur kembali agar kedudukan benda kerja stabil
*      Perhitungkan lintasan jatuhnya bram sehingga anda aman dari sisa potongan yang terlepas
*      Perhatikan poros utama mesin bubut yang berputar sehingga anda mengambil jarak yang aman
*      Perhatikan perempatan pahat bubut pada tool post terutama kesetabilan dan kuatnya penjepitan agar pada waktu proses pemotongan pahat stabil jalannya
*      Perhatikan kekasaran dan suhu benda kerja
*      Selalu waspada selama mesin masih berjalan
*      Jangan tinggalkan mesin selama mesin masih berjalan
*      Pakailah kuas untuk membersihkan sisa pemotongan sewaktu proses pemotongan terjadi 
7. K3
*      Lakukanlah pemeriksaan awal pada mesin, tujuannya untuk mengurangi atau meminimalisir kerusakan pada mesin dan operator  pada saat proses eksekusi benda kerja berlangsung. Pemeriksaan awal pada mesin meliputi :
Ø  Pengecekan RPM mesin
Ø  Pengecekan arah putaran spindle
Ø  Pengecekan kestabilan benda kerja
Ø  Pengecekan terhadap penjepitan pisau frais
Ø  Pengecekan air coolant
*      Pastikan tangan operator selalu dekat dengan tombol EMERGENCY STOP, tujuannya jika terjadi kecelakaan kerja baik itu pada operator, benda kerja, ataupun pada tool, mesin bisa segera dimatikan
*      Gunakan APD seperti wearpack (Baju kerja) dan kacamata pelindung
*      Jangan tinggalkan mesin ketika mesin masih beroperasi
*      Selalu waspada terhadap segala sesuatu yang mungkin terjadi pada mesin dan benda kerja.

8. Evaluasi
*      Ukuran  benda kerja
*      Ketepatan ukuran
*      Kerataan permukaan benda kerja
*      Jumlah gigi yang di buat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar